Kamis, 11 Juni 2015

Catatan Akhir Semester

Catatan Akhir Semester

Gak terasa sudah akhir semester. Bentar lagi sudah menerima lapor dan penentuan naik atau tidaknya di kelas selanjutnya. Gue merasa cukup sedih, karena di kelas sekarang ini sudah banyak kenangan banget yang gue rasain. Baik sedih atau pun kekonyolan bersama yang telah di lalui, yang mungkin gak bakalan bisa gue lupakan.

Di kelas gue sekarang ini merupakan kelas yang banyak orang absurdnya. Dari barisan kanan sampai barisan kiri disisir semua.

Dibarisan kanan dekat pintu, ada Adi dan Rendi. Mereka itu sering berdua. Udah kayak orang pacaran aja, selalu berduaan. Adi biasanya di panggil ketua Klewang. Karena dia pendiam, tapi kalau di gangguin orangnya jadi asik (klewang itu sebuah geng motor di suatu daerah). Sedangkan Rendi orangnya suka sama motor. Kerjaannya gonta-ganti velg motor. Sering di ledekin kalau dia bakalan buat Online shop yang ngejual velg. Padahalkan lumayan...

Di barisan ke dua. Ada Faris, Fikri dan Robi. Faris ini orangnya gagap. Kalau ngomong suka cepet jadinya gak jelas. Kalau Fikri dan Robi ini orangnya suka ngeledek orang tapi lucu. Walaupun kasian juga orang yang dia ledekin. Oh, iya. Di barisan ini juga ada Rey. Nama aslinya Raihan. Walaupun sebenarnya gue lebih suka panggilnya 'han'. Di kelas sering di panggil 'Om Rei'. Kaya om-om di klub malam (padahal gue gak pernah ke klub malam), sukanya ngegodain 'COWOK' di candaannya . Maksudnya ngegodain Acong.

Di barisan ke tiga. Ada gue dan Bram (Acong). Acong ini adalah teman sebangku gue. Dia suka ngedoain dan menghibur gue. Yak, bisa disebut lelaki penghibur. Dia pernah bilang ke gue kalau dia itu sebenarnya ialah seorang pelaku prostitusi yang dulunya tergabung dalam sebuah perusahaan, sekarang dia mencoba membangun perusahaan sendiri, di candaannya. Padahal dia sebenarnya geli dengan apa yang dia lakukan. Dia ini juga sering minta contekan ke gue, padahal gue gak mau ngasih tapi karna tampang yang menggoda gue jadi gak tega. Dia juga disebut lelaki penggoda.

Dia sering ngomong ke gue..

'Ahhh.. Pengen eek..'

'Ya terus?'

'Cebokin..'

Kemudian Acong gue gampar.

Disisi paling kiri, ada Deka. Di barisan ini cuman Deka yang paling absurd. Deka, suka berkhayal punya rumah mewah, pesawat banyak, dan bodyguard dimana-mana. Dia sering pamerin kekakayaannya ke Acong, dan Acong pun juga gak mau kalah jadi mereka itu bersaing. Dia juga sering pamerin ke gue kekayaannya.

'Eh, bro. Kemarin gue habis beli kapal selem?'

'Ah, masa? Serius lu?'

'Iyaa, tadi pas beli mpek-mpek'

'ANJAAAYYY!!'

Kalau untuk cewek, pertama ada Monik. Dia sama kayak Ais kalau ngomong suka gak jelas. Ada juga Martia. Martia ini orangnya alay banget. Kalau ngapdet status FB sering aneh. Menurut perkiraan gue, dia merupakan makhluk dari planet namek, yang lagi tersesat di bumi. Jadi, jika lu menemukan orang seperti dia di bumi, perhatikan terus. Mungkin dia salah seorang teman dari Martia ini. Kita harus menyelamatkan bumi kita, dari makhluk seperti mereka!

Setelah itu ada Icut. Dia juga aneh. Dia sering bilang kalau lagi sakit hati 'bawa joget'. Seharusnya kalau sakit hati ya marah, tapi dia malah nyuruh joget. Kebayangkan kalau lagi belajar, guru yang mengajar lagi marah-marah dan sakit hati gara-gara muridnya, lalu si Icut datang nyambar.

'Sakit hati buk? BAWA JOGEEETTT!!'

*kemudian semua joget*

'Asikkk! Tarikkk bang!! Sekolaaahh di GOYAANNGG!!'

Kampreet juga tuh si Icut.

Di antara semua murid di kelas gue yang paling misterius adalah Meska. Dia itu seorang cewek. Pendiam banget. Kurang suka berkumpul kalau lagi di kelas. Padahal sering gue sapa, tapi jawabannya cuman 'Ya.' dengan ketusnya. Pada awalnya gue sempat mengira kalau dia itu sering nahan 'PUP', karena gue kalau lagi diam-diam berarti tandanya lagi menahan Pup.

Dimata guru-guru, kelas kami yang paling ribut pas lagi belajar. Kalau ada aja yang aneh pasti jadi bahan tertawaan. Hampir semua guru mata pelajaran punya moment yang gak bakalan gue lupakan.

Ibu Murni yang sering mintain hutang hafalan ayat Al-Quran, udah kayak rentenir. Ibu Murni juga sering minta waktu 5 menit, padahal selalu lebih. Pak Wir yang suaranya kayak bebek. Ibu Nora yang suka salah dalam nulis B.Inggris, sering gue komentarin. Dan Wali kelas gue yang gue sayangi Mami Yenma sering gue ceng-cengin. Gue juga sering lari kalau dia mau menuju ke meja gue buat nanyain tugas.

Buat guru yang gue sebutin tadi atau pun yang gak gue sebutin. Saya mintak maaf banget buat satu tahun ini karena sering usil, sering ngeledekin atau apalah yang bikin ngeganjel di hati. Buat temen gue, gue sayang sama kalian sob, semoga kita bisa disatuin lagi di kelas selanjutnya. Dan walaupun tetap berpisah, kita harus tetap berteman.

Oke sekian dulu dari gue. Terimakasih telah membaca. :))

0 komentar:

Posting Komentar


Buka Emoticon